Selasa, 03 Juli 2012

Larangan Tentang Makan Darah atau Bangkai



·         Imamat 17 : 10-14
17:10. "Setiap orang dari bangsa Israel dan dari orang asing yang tinggal di tengah-tengah mereka, yang makan darah apapun juga Aku sendiri akan menentang dia dan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya.

17:11 Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa.

17:12 Itulah sebabnya Aku berfirman kepada orang Israel: Seorangpun di antaramu janganlah makan darah. Demikian juga orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu tidak boleh makan darah.

17:13 Setiap orang dari orang Israel dan dari orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu, yang menangkap dalam perburuan seekor binatang atau burung yang boleh dimakan, haruslah mencurahkan darahnya, lalu menimbunnya dengan tanah.

17:14 Karena darah itulah nyawa segala makhluk. Sebab itu Aku telah berfirman kepada orang Israel: Darah makhluk apapun janganlah kamu makan, karena darah itulah nyawa segala makhluk: setiap orang yang memakannya haruslah dilenyapkan.

17:15 Dan setiap orang yang makan bangkai atau sisa mangsa binatang buas, baik ia orang Israel asli maupun orang asing, haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam, barulah ia menjadi tahir.

·         Kejadian 9 ; 4
“Hanya daging yang masih ada nyawanya, yakni darahnya, janganlah kamu makan.”




·         Imamat 7 : 26-27 & 19:26
“Demikian juga janganlah kamu memakan darah apapun di segala tempat kediamanmu, baik darah burung-burung ataupun darah hewan. (27) Setiap orang yang memakan darah apapun, nyawa orang itu haruslah dilenyapkan dari antara bangsanya."
19:26 “Janganlah kamu makan sesuatu yang darahnya masih ada. Janganlah kamu melakukan telaah atau ramalan.”

·         Ulangan 12 : 16, 23 & 15: 15:23
“Hanya darahnya janganlah kaumakan, tetapi harus kaucurahkan ke bumi seperti air.” (23) “Tetapi jagalah baik-baik, supaya jangan engkau memakan darahnya, sebab darah ialah nyawa, maka janganlah engkau memakan nyawa bersama-sama dengan daging.”
15:23 ”Hanya darahnya janganlah kaumakan; haruslah kaucurahkan ke tanah seperti air."

Kebenaran Penyembahan dalam suatu Tuntunan Acara Ibadah :



Pujian dan penyembahan kepada Tuhan akan membawa kita dalam suatu hubungan yang lebih intim lagi dengan Tuhan, itulah yang Tuhan mau dari hidup kita. Kebenaran penyembahan dalam suatu tuntunan acara ibadah adalah wacana yang menjelaskan tentang tuntunan acara ibadah yang membawa kita dalam suatu keadaan penyembahan yang lebih dalam dan merasakan hadirat Tuhan lebih lagi. Namun tetap pada hakikatnya bahwa hati yang menyembahlah yang akan membawa kita dalam hadirat Tuhan dalam suatu penyembahan.

·         Yohanes 4:23
“Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.”
·         Ibrani 6 : 1a
“Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh.”

Bertepuk Tangan dalam Ibadah
Terkadang orang banyak bertanya kenapa kita mesti tepuk tangan dalam beribadah. Banyak orang berpendapat itu adalah hal yang salah, ada juga menganggap itu terlalu kekanak – kanakan, dan ada juga salah seorang yang kukenal menganggap hal itu mengganggu kehusyukkan atau membuat tidak fokus. Tetapi kita akan lihat dan pahami dari Firman Tuhan berikut :
“Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai” (Mazmur 47:2)
Mengangkat Tangan
Hal mengangkat tangan mengungkapkan bahwa hidup kita berserah pada Tuhan, dan butuh bantuan pertolongan Tuhan....
“Dengarkanlah suara permohonanku, apabila aku berteriak kepada-Mu minta tolong, dan mengangkat tanganku ke arah tempat-Mu yang maha kudus.” (Mazmur 28 ; 2)
“Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu.” (Mazmur 63:5)

Bersorak – Sorai
“Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai” (Mazmur 47:2)
“Maka bangkitlah orang-orang Israel dan Yehuda, mereka bersorak-sorak lalu mengejar orang-orang Filistin sampai dekat Gat dan sampai pintu gerbang Ekron. Dan orang-orang yang terbunuh dari orang Filistin bergelimpangan di jalan ke Saaraim, sampai Gat dan sampai Ekron. “ (1 Samuel 17;52)

Berdiri
“Demikian pula para penyanyi orang Lewi semuanya hadir, yakni Asaf, Heman, Yedutun, beserta anak-anak dan saudara-saudaranya. Mereka berdiri di sebelah timur mezbah, berpakaian lenan halus dan dengan ceracap, gambus dan kecapinya, bersama-sama seratus dua puluh imam peniup nafiri.” (2 Tawarikh 5;12)

Berlutut dan Tersungkur
“Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita.” (Mazmur 95:6)

Mengangkat Tangan
“Dengarkanlah suara permohonanku, apabila aku berteriak kepada-Mu minta tolong, dan mengangkat tanganku ke arah tempat-Mu yang maha kudus.” (Mazmur 28;2)
Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu. (Mazmur 63;5)